16 November 2011

Yamaha DT, Terinspirasi Jesse Rooke Dan Roland Sand

Yamaha DT, Terinspirasi Jesse Rooke Dan Roland Sand: Bro Hartono Prapanca yang owner Yamaha DT ini dialog dengan Johny Lipurnomo dari Custom world (CW). “Awalnya DT nuansa retro-choppers ini direhab rumah modifiaksi X-16. Ingin dikembangkan lagi jadi customized yang lebih advanced,” buka Johny.
Modif Yamaha DT, 1978 (Jakarta)

Yamaha DT, Terinspirasi Jesse Rooke Dan Roland Sand


Bro Hartono Prapanca yang owner Yamaha DT ini dialog dengan Johny Lipurnomo dari Custom World (CW). “Awalnya DT nuansa retro-choppers ini direhab rumah modifiaksi X-16. Ingin dikembangkan lagi jadi customized yang lebih advanced,” buka Johny.

Masalahnya, CW sebetulnya tidak bermain di gaya begini, tapi di sisi lain ini jadi tantangan. “Kebetulan punya sobat sesama builder yang lebih paham soal gaya ini, dia memberi masukan dan mengarahkan,” jelas Koh Johny.

Builder yang diingatnya Susanto ‘Yayank’ Gunawan dari 909 Hot Matic Bandung. Yayank pasti bisa memberi masukan agar modifikasi motor ini sesuai diinginkan Hartono. ”Lalu terpilih konsep board track ol skool dengan influence gaya Jesse Rooke dan Roland Sand,” jelas Yayank.

Influence Rooke, jadi inpirasi di sektor sasis dan Roland Sand memberi masukan di setang. Malah ada yang berkomentar juga kalau gaya ini juga pernah diaplikasi choperis Merzymania lewat garapan Eko Yulianto dari Awiwiww Art Shop, asal Tanah Kusir, Jakarta Selatan di KZ200.


Yayang mengaku memiliki tantangan saat konsep boardtrack jadi acuan. “Mesin terbilang kecil hingga harus kompromi untuk tidak 100% menerapkan boardtrack,” jelasnya. Bisa ditebak ia melakukan penyesuaian dimensi agar antara mesin dan desain sasis saling mengisi.

Olah karsa inilah yang jadi bahan evaluasi kru MOTOR Plus saat jadi juri di kelas non automatic x-treem, Yamaha Cuztomatic 4 di Bandung baru lalu. Kami cukup lama berkutat di motor ini.

Memanfaatkan pipa 1 inci, builder berusaha memberikan sentuhan estetis. Down tube single, back bone sampai ke belakang dibuat berkesinambungan dengan lekukan halus. Mereka ingin semua bagian ini jadi satu-kesatuan. Terlebih di back bone, tangki slim dan dibuat sedikit menyiku dirancang menggantung di sasis dengan maksud sektor tengah jadi terisi ‘menutupi’ celah antara mesin dengan back bone.

Keunggulan di Painting
Daya tarik paling kentara di motor ini adalah detail painting dan pilihan gaya suicide clucth, joy stick di motor ini. Keduanya jadi daya tarik, apalagi kemampuan free hand stripping dan juga airbrush realis dari brusher Asep Airbrush.

Sedikit catatan buat seniman ini, Bro Asep memang spesialis bentukan natural dengan ketelitian yang membuat kagum. Gradasi warna dan komposisi dipadu teknik variegated gold yang lumayan sukses membuat motor ini jadi semakin mewah. Oh ya, walau dimensinya terlalu besar, teknik ukiran jok kulit dari Joo Leather juga ikut menambah kesan elegan pada motor ini. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Head lamp: Variasi sepeda
Ban : Swallow 300x17
Stop lamp: Variasi
Painting: Asep Airbrush
Jok: Joo Leather Craft Tools

Yamaha Mio Soul, Gaya Classic Funky

Yamaha Mio Soul, Gaya Classic Funky: Ganti aliran modif, nggak selamanya harus menemui banyak kesulitan. Itu coba dibuktikan Peterson selaku pemilik Yamaha Mio Soul yang skubeknya kini berganti tampang menjadi Yamaha Fino. Malah, konsep yang diterapkan, classic funky!

amaha Mio Soul, Gaya Classic Funky


Ganti aliran modif, nggak selamanya harus menemui banyak kesulitan. Itu coba dibuktikan Peterson selaku pemilik Yamaha Mio Soul yang skubeknya kini berganti tampang menjadi Yamaha Fino. Malah, konsep yang diterapkan, classic funky!

“Enggak ada kesulitan apa-apa kok. Hanya perlu melakukan beberapa penyesuaian. Tapi, itu juga masih tergolong mudah,” ungkap pria yang akrab dipanggil Peter. Maka itu, semua proses dilakukannya sendiri di workshopnya yang bernama Zone Modified (ZM).


Buat memasang bodi skubek yang bergenre classic retro itu, Peter hanya perlu memotong dudukan untuk lampu belakang yang ada di rangka Soul. Jika tidak, cover bodi belakang Fino nggak bakal bisa dipasang tuh. Selain itu, modifikator 30 tahun ini juga bikin dua dudukan buat behel Fino.

“Kalau pakai pegangan behel Soul enggak muat. Maka itu, bikin pakai besi pelat 5mm,” beber Peter dari workshopnya di Jl. Murni I No. 36, Bandung, Jawa Barat.


Usai melakukan penyesuaian pada dua bagian itu, selebihnya tinggal pasang cover bodi Fino. Soale, dudukan baut lainnya tidak perlu berubah. Demi melengkapi konsep funky, permainan warna eye catching ikut ditonjolkan. Yap, dominasi kelir merah-kuning.

“Permainan variasi dari Thailand juga saya sertakan. Konsep bolt-on, semua full dari Thailand,” jelas pria bertubuh atletis ini. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 90/80-14
Ban belakang : FDR 120/70-14
Knalpot : Yoshimura
Pelek belakang : Ride It
Zone Modified : 0899-949-2727